Gerakan Pramuka Indonesia
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Gerakan Pramuka Indonesia
Pramuka, Tunas Kelapa.svg
Lambang Gerakan Pramuka berupa Tunas Kelapa
Pimpinan Dr. Adhyaksa Dault, S.H. (2013-2018)
Didirikan 14 Agustus 1961
Pembubaran
Negara Indonesia
Bumi Perkemahan Bumi Perkemahan Tien Soeharto Cibubur Jakarta
Website Website Resmi Gerakan Pramuka
Bendera Gerakan Pramuka.png
Gerakan Pramuka Indonesia adalah nama organisasi pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan kepanduan yang dilaksanakan di Indonesia. Kata "Pramuka" merupakan singkatan dari Praja Muda Karana, yang memiliki arti Orang Muda yang Suka Berkarya.
"Pramuka" merupakan sebutan bagi anggota Gerakan Pramuka, yang meliputi; Pramuka Siaga (7-10 tahun), Pramuka Penggalang (11-15 tahun), Pramuka Penegak (16-20 tahun) dan Pramuka Pandega (21-25 tahun). Kelompok anggota yang lain yaitu Pembina Pramuka, Andalan Pramuka, Korps Pelatih Pramuka, Pamong Saka Pramuka, Staf Kwartir dan Majelis Pembimbing.
Sedangkan yang dimaksud "Kepramukaan" adalah proses pendidikan di luar lingkungan sekolah dan di luar lingkungan keluarga dalam bentuk kegiatan menarik, menyenangkan, sehat, teratur, terarah, praktis yang dilakukan di alam terbuka dengan Prinsip Dasar Kepramukaan dan Metode Kepramukaan, yang sasaran akhirnya pembentukan watak, akhlak dan budi pekerti luhur. Kepramukaan adalah sistem pendidikan kepanduan yang disesuaikan dengan keadaan, kepentingan dan perkembangan masyarakat dan bangsa Indonesia.
Daftar isi
1 Sejarah
2 Tujuan Gerakan Pramuka
3 Prinsip Dasar Kepramukaan
4 Metode Kepramukaan
5 Keanggotaan
6 Lambang
7 Sifat
8 Lagu
9 Kode Kehormatan
10 Badge Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (sekarang)
10.1 Sumatera
10.2 Jawa
10.3 Kalimantan
10.4 Bali dan Nusa Tenggara
10.5 Sulawesi
10.6 Kepulauan Maluku dan Papua
11 Lambang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (dulu)
12 Catatan Kaki
13 Lihat Pula
14 Pranala Luar
Sejarah
Lambang identitas dari INPO yang berupa bendera merah dan putih berukuran 84 cm X 120 cm.
Gerakan Pramuka atau Kepanduan di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda) Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung.[1] Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda) Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO).[1] Kedua organisasi cikal bakal kepanduan di Indonesia ini meleburkan diri menjadi satu, bernama (Belanda) Indonesische Nationale Padvinderij Organisatie (INPO) di Bandung pada tahun 1926.[1] Pendirian gerakan ini pada tanggal 14 Agustus 1961 sedikit-banyak diilhami oleh Komsomol di Uni Soviet.[2]
Organisasi Kepanduan Indonesia di seputaran tahun 1920-an.
Pada tanggal 26 Oktober 2010, Dewan Perwakilan Rakyat mengabsahkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2010 tentang Gerakan Pramuka. Berdasarkan UU ini, maka Pramuka bukan lagi satu-satunya organisasi yang boleh menyelenggarakan pendidikan kepramukaan. Organisasi profesi juga diperbolehkan untuk menyelenggarakan kegiatan kepramukaan. [3]
Tujuan Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka bertujuan untuk membentuk setiap pramuka:
a. memiliki kepribadian yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, berjiwa patriotik, taat hukum, disiplin, menjunjung tinggi nilai-nilai luhur bangsa, berkecakapan hidup, sehat jasmani, dan rohani;
b. menjadi warga negara yang berjiwa Pancasila, setia dan patuh kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menjadi anggota masyarakat yang baik dan berguna, yang dapat membangun dirinya sendiri secara mandiri serta bersama-sama bertanggungjawab atas pembangunan bangsa dan negara, memiliki kepedulian terhadap sesama hidup dan alam lingkungan. [4]
Prinsip Dasar Kepramukaan
Lambang Kwarnas Gerakan Pramuka Indonesia
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Prinsip Dasar Kepramukaan
Gerakan Pramuka berlandaskan prinsip-prinsip dasar[4] sebagai berikut:
Iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
Peduli terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup dan alam seisinya
Peduli terhadap dirinya pribadi
Taat kepada Kode Kehormatan Pramuka
Metode Kepramukaan
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Metode Kepramukaan
Metode Kepramukaan[4] merupakan cara belajar interaktif progresif melalui:
pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
belajar sambil melakukan;
kegiatan berkelompok, bekerjasama, dan berkompetisi;
kegiatan yang menarik dan menantang;
kegiatan di alam terbuka;
kehadiran orang dewasa yang memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan;
penghargaan berupa tanda kecakapan; dan
satuan terpisah antara putra dan putri;
Keanggotaan
Anggota Gerakan Pramuka[5] terdiri dari Anggota Muda dan Anggota Dewasa. Anggota Muda adalah Peserta Didik Gerakan Pramuka yang dibagi menjadi beberapa golongan diantaranya :
Golongan Siaga merupakan anggota yang berusia 7 s.d. 10 tahun
Golongan Penggalang merupakan anggota yang berusia 11 s.d. 15 tahun
Golongan Penegak merupakan anggota yang berusia 16 s.d. 20 tahun
Golongan Pandega merupakan anggota yang berusia 21 s.d. 25 tahun
Anggota yang berusia diatas 21 tahun berstatus sebagai anggota dewasa. Anggota dewasa Gerakan Pramuka terdiri atas :
1. Tenaga Pendidik yang terdiri atas :
Pembina Pramuka
Pelatih Pembina
Pembantu Pembina
Pamong Saka
Instruktur Saka
2. Fungsionaris terdiri atas :
Ketua dan Andalan Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
Staf Kwartir (Ranting s.d. Nasional)
Majelis Pembimbing (Gugus Depan s.d. Nasional)
Pimpinan Saka (Cabang s.d. Nasional)
3. Anggota Gugus Dharma Gerakan Pramuka
Gerakan Pramuka Indonesia memiliki 17.103.793 anggota (per 2011)[6] , menjadikan Gerakan Pramuka sebagai organisasi kepanduan terbesar di dunia.
Lambang
!Artikel utama untuk bagian ini adalah: Lambang Pramuka
Lambang Gerakan Pramuka[4] adalah Tunas Kelapa,
Sifat
Berdasarkan resolusi Konferensi Kepanduan Sedunia tahun 1924 di Kopenhagen, Denmark, maka kepanduan mempunyai tiga sifat atau ciri khas, yaitu :
Nasional, yang berarti suatu organisasi yang menyelenggarakan kepanduan di suatu negara haruslah menyesuaikan pendidikannya itu dengan keadaan, kebutuhan dan kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.
Internasional, yang berarti bahwa organisasi kepanduan di negara manapun di dunia ini harus membina dan mengembangkan rasa persaudaraan dan persahabatan antara sesama Pandu dan sesama manusia, tanpa membedakan kepercayaan/agama, golongan, tingkat, suku dan bangsa.
Universal, yang berarti bahwa kepanduan dapat dipergunakan di mana saja untuk mendidik anak-anak dari bangsa apa saja
Lagu
H. Mutahar salah seorang pejuang, penggubah lagu dan tokoh Pramuka menciptakan sebuah Hymne Pramuka bagi Gerakan Pramuka. Lagu itu berjudul Hymne Pramuka. Hymne Pramuka menjadi lagu yang selalu dinyanyikan dalam upacara-upacara yang dilaksanakan dalam Gerakan Pramuka.
Syair lagu Hymne Pramuka adalah
“
Kami Pramuka Indonesia
Manusia Pancasila
Satyaku kudharmakan, dharmaku kubaktikan
agar jaya, Indonesia, Indonesia
tanah air ku
Kami jadi pandumu.
”
Kode Kehormatan
Kode kehormatan dalam Gerakan Pramuka terdiri dari Tiga Janji yang disebut "Trisatya" dan Sepuluh Moral yang disebut "Dasadarma".
Trisatya Pramuka: Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, mengamalkan Pancasila
Menolong Sesama Hidup dan Mempersiapkan diri/ikut serta membangun masyarakat
Menepati dasa darma
Dasadarma Pramuka
1. Taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Cinta Alam dan kasih sayang sesama manusia
3. Patriot yang sopan dan kesatria
4. patuh dan suka bermusyawarah
5. Rela menolong dan tabah
6. rajin, terampil dan gembira
7. Hemat, cermat dan bersahaja
8. Disipli, berani dan setia
9. bertanggung jawab dan dapat dipercaya
10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
Badge Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (sekarang)
Sumatera
NAD
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Bengkulu
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Lampung
Bangka Belitung
Jawa
Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Bali dan Nusa Tenggara
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi
Sulawesi Barat
Sulawesi Utara
Sulawesi Tengah
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Gorontalo
Kepulauan Maluku dan Papua
Maluku
Maluku Utara
Papua
Papua Barat
Lambang Kwartir Daerah Gerakan Pramuka (dulu)
Kwartir Daerah Jawa Barat
Kwartir Daerah Irian Jaya
Kwartir Daerah Sumatera Barat
Kwartir Daerah Timor Timur
Catatan Kaki
^ a b c Buku Panduan Museum Sumpah Pemuda. Museum Sumpah Pemuda, Jakarta. 2009.
^ Liga Pemuda Pramuka
^ Wakil Presiden Sosialisasikan Undang-Undang Pramuka, tempo interaktif. Diakses pada 27 September 2011.
^ a b c d Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ed. Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional, Jakarta. 2012.
^ Anggaran Dasar Gerakan Pramuka (ed. Hasil Munaslub 2012). Kwartir Nasional, Jakarta. 2012.
^ "Triennal review: Census as at 1 December 2010". World Organization of the Scout Movement. Diakses 2011-01-13.