Kamis, 18 Juli 2019

MANAJEMEN KELAS (Classroom Management)  Menjadi Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan  dan Berprestasi. Dr.Euis Karwati

Hasil gambar untuk MANAJEMEN KELAS (Classroom Management) "Menjadi Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi"
MANAJEMEN KELAS (Classroom Management) "Menjadi Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi" 

Identitas Buku        :
Judul Buku             : MANAJEMEN KELAS (Classroom Management)   Menjadi Guru Profesional yang Inspiratif, Kreatif, Menyenangkan dan Berprestasi.
Penulis                   : Dr. Euis Karwati S.Kom., M.Pd                        
                                Donni Juni Priansa S.Pd., S.E.,S.S.,M.M
Penyunting            : Drs. H. Rismi Somad, M.M Ai Kasmanah, S.Pd
Desain Cover        : Muhammad Agung Firsada
Penerbit                 : ALFABETA, cv
Cetakan                 : Kedua, Desember 2015
Tebal Buku           : XVI + 340 Halaman
ISBN                     : 978-602-289-018-8

      Ikhtisar isi buku : Buku Manajemen Kelas (Classroom Management) membahas secara sangat detail tentang manajemen kelas. Buku ini terdiri dari 11 Bab yaitu: 1) Aspek manajemen dalam kelas. 2) Ruang kelas. 3) Guru profesional. 4) Komunnikasi dalam pembelajaran. 5) Memahami peserta didik. 6) Motivasi peserta didik. 7) Belajar. 8) Media pembelajaran. 9) Model pembelajaran. 10) Lingkungan sekolah. 11) Peneliian tindakan kelas. Setiap bab dalam buku ini menguraikan topiknya masing – masing secara komprehensif, tidak hanya membahas manajemen kelas yang bersifat fungsional atau praktis. Buku ini memberi penekanan lebih pada pentingnya tanggung jawab dan peran guru dalam manajemen kelas. Buku ini disusun untuk menjawab berbagai tantangan yang semakin kompleks dalam dunia pendidikan khususnya di kelas. Tapi saya akan menulikan sebagian yang lebih menonjol di bagian Pengelolaan kelas. 
Aspek Manajemen Dalam Kelas
Manajemen sangat penting dalam mengimplementasikan dalam legiatan di dalam kelas. Dengan itu, membutuhkan Guru yang terampil karena guru yang mampu mengimplementasikan fungsi-fungsi manajemen dalam berbagai program dan kegiatan yang ada di kelas. Manajemen berasal dari kata "management"  kata "to manage"  yang berarti mengelola, mengurusi, menjalankan, membina dan memimpin. Sedangkan kata "management" berarti orang yang melakukan kegiatan manajemen. Sedangkan secara istilah Manajemen (menurut Terry,1997) adalah usaha untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan lebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain. Menurut Mulyasa (2006:91) Manajemen Kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan mengendalikan jika terjadi gangguan dalam pembelajaran. Dapat disimpulkan Manajemen Kelas adalah kemampuan guru dalam memperdayakan potensi kelas berupa pemberian kesempatan yang seluas-luasnya pada setiap individu untuk melakukan kegiatan yang lebih kreatif dan terarah. Kelas (menurut Djamarah, 2006:176), dilihat dari 2 perspektif yaitu Kelas perpsektif sempit dan Kelas dalam Perspektif Luas. Kelas dalam Perspektif Sempit., Ruangan yang dibatasi oleh dinding, tempat sejumlah peserta didik yang berkumpul untuk mengikuti proses belajar mengajar. Kelas dalam Perspektif Luas.,masyarakat kecil merupakan bagian dari masyarakat sekolah. Kelas merupakan kesatuan organisasi yang menjadi unit kerja yang dinamis menyelenggarakan berbagai kegiatan belajar mengajar yang kreatif untuk mencapai suatu tujuan. 
Jenis-Jenis Kelas Ada 4 jenis kelas menurut buku ini :
Kelas yang Gaduh. 
Kelas yang Kondusif. 
Kelas yang Tenang dan Disiplin. 
Kelas yang Berlangsunh secara Alamiah. 
Teori dan Pendekatan Manajemen Terdapat lima macam pendekatan dalam manajemen, yaitu akan diuraikan sebagai berikut : 
-          Pendekatan Kekuasaan. Pendekatan kekuasaan dalam manajemen kelas dapat dipahami sebagai suatu proses untuk mengontrol tingkah laku peserta didik di dalam kelas. Peranan guru di sini adalah untuk menciptakan dan mempertahankan situasi disiplin dalam kelas. Kedisiplinan yang diterapkan guru dilandasi oleh kekuasaan dan norma yang mengikat untuk ditaati oleh seluruh individu yang ada di kelas. Dengan demikian, fungsi guru sebagai individu yang berkuasa di dalam kelas perlu dipahami dan diterapkan dengan baik, agar peserta didik dapat mencapai tujuan belajar dan pembelajaran dengan baik. 
-          Pendekatan Ancaman. Pendekatan ancaman dalam manajemen kelas merupakan salah satu pendekatan untuk mengontrol perilaku peserta didik di dalam kelas. Pendekatan ancaman di dalam kelas dapat diimplementasikan melalui papan larangan, sindiran saat belajar, dan paksaan kepada peserta didik yang membantah, yang semuanya ditujukan agar peserta didik mengikuti apa yang diinstruksikan oleh guru. Peranan guru dalam pendekatan ancaman di kelas adalah memberikan kesadaran dan efek jera kepada peserta didik agar ia mampu belajar sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 
-          Pendekatan Kebebasan.  Pendekatan kebebasan dalam manajemen kelas dipahami sebagai suatu proses untuk membantu peserta didik agar merasa memiliki kebebasan untuk mengerjakan sesuatu sesuai dengan apa yang ia pahami dan ia inginkan, tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Peranan guru adalah mengusahakan dengan semaksimal mungkin bahwa kebebasan peserta didik merupakan prioritas dalam proses belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan di kelas. Namun demikian, pendekatan kebebasan harus dalam arahan yang ketat dari guru agar proses belajar yang dilalui sesuai dengan apa yang diharapkan dan ditetapkan dalam tujuan belajar dan pembelajaran. Selain itu, dalam pendekatan kebebasan, belajar dan pembelajaran dapat dilaksanakan secara fleksibel tanpa harus dibatasi oleh adanya ruang kelas yang selama ini rutin dipergunakan.
-          Pendekatan Resep. Pendekatan resep (cook book) dalam manajemen kelas dilaksanakan dengan memberi satu daftar yang dapat menggambarkan apa yang harus dan apa yang tidak boleh dikerjakan oleh guru dalam mereaksi semua masalah atau situasi yang terjadi di dalam kelas. Dalam daftar yang telah tersusun tersebut, dicantumkan tahap demi tahap apa yang harus dilakukan oleh guru. Peranan guru hanyalah mengikuti petunjuk demi petunjuk yang ada di dalam resep.
-          Pendekatan Pengajaran.  Pendekatan pengajaran dalam manajemen kelas didasarkan atas suatu anggapan bahwa pengajaran yang baik akan mampu mencegah munculnya masalah yang disebabkan oleh peserta didik di dalam kelas. Pendekatan pengajaran akan mampu mendeteksi masalah yang mungkin akan ditimbulkan oleh perilaku peserta didik di dalam kelas. Peranan guru adalah merencanakan dan mengimplementasikan pelajaran yang baik sehingga peserta didik mampu untuk belajar dengan baik di kelas.
-          Pendekatan Perubahan Tingkah Laku. Pendekatan perubahan tingkah laku dalam manajemen kelas diartikan sebagai suatu proses untuk mengubah tingkah laku peserta didik di dalam kelas. Peranan guru adalah mengembangkan tingkah laku peserta didik yang baik, dan mencegah tingkah laku yang kurang baik. Pendekatan berdasarkan perubahan tingkah laku (behavior modification approach) ini bertolak dari sudut pandangan psikologi behaviora. Pendekatan tingkah laku yang baik atau positif harus dirangsang dengan memberikan pujian atau hadiah yang menimbulkan perasaan senang atau puas. 
-          Pendekatan Sosio Emosional. Pendekatan sosio-emosional dalam manajemen kelas akan tercapai secara optimal apabila hubungan antar pribadi yang baik berkembang di dalam kelas. Dalam hal ini, guru merupakan kunci dalam pengembangan hubungan tersebut. Oleh karena itu, sudah seharusnya guru mengembangkan iklim kelas yang baik melalui pemeliharaan hubungan antar pribadi di kelas, baik antara guru dengan peserta didik maupun antar peserta didik. Sedangkan untuk terciptanya hubungan yang harmonis antar peserta didik, maka setiap peserta didik perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya untuk saling memahami, menghargai, dan saling bekerja sama antar peserta didik. 
-          Pendekatan Kerja Kelompok.  Pendekatan kerja kelompok dalam manajemen kelas memandang peran guru sebagai pencipta terbentuknya kelompok belajar yang ada di kelas. Kelompok belajar tersebut membutuhkan keterampilan guru untuk menerapkan strategi dalam penciptaan kelompok belajar yang produktif dan efektif. Untuk menjaga kondisi kelas tersebut guru harus dapat mempertahankan semangat yang tinggi, mengatasi konflik, dan mengurangi masalah-masalah pengelolaan. 
-          Pendekatan Elektis atau Pluralistik.  Pendekatan elektis (electic approach) dalam manajemen kelas menekankan pada potensi, kreatifitas, dan inisiatif dari wali atau guru kelas untuk memilih berbagai pendekatan yang tepat dalam berbagai situasi yang dihadapi di kelas. Pendekatan elektis yaitu pengelolaan kelas dengan memanfaatkan berbagai macam pendekatan dalam rangka menciptakan dan mempertahankan kondisi belajar yang efektif dan efisien. Guru berperan memilih dan menggabungkan secara bebas berbagai pendekatan dalam manajemen kelas, yang disesuaikan dengan kemampuan yang dimilikinya dalam manajemen kelas. 
-          Pendekatan Teknologi dan Informasi. Pendekatan teknologi dan informasi dalam manajemen kelas berasumsi bahwa pembelajaran tidak cukup hanya dengan kegiatan ceramah dan transfer pengetahuan, bahwa pembelajaran yang modern perlu memanfaatkan penggunaan teknologi dan informasi di dalam kelas. Guru perlu memahami bahwa teknologi dapat menyediakan informasi; membangun pengetahuan dan keterampilan peserta didik; serta menyediakan akses Sumber belajar lainnya. Guru berkepentingan untuk memilih dan menentukan teknologi dan informasi apa yang dibutuhkan, terutama kaitannya dengan kepentingan spesifikasi kegiatan belajar yang harus dilakukan oleh peserta didik serta hasil yang ingin dicapai. Fungsi - Fungsi Manajemen dalam Kelas Ada fungsi Manajemen dalam Kelas menurut Terry (1997:18), yaitu : 
-          Fungsi Perencanaan Perencanaan sebagai suatu proses dalam rangka untuk mengambil keputusan dan penyusunan rangkaian tindakan di masa depan. Rencana yang baik akan merumuskan tujuan dan sasaran yang ingin di capai : 
-          Bersifat memberikan arah. 
-          Membantu orang dalam organisasi untuk memotivasi diri. 
-          Memfokuskan usaha yang dilaksanakan oleh pelaksana organisasi. 
-          Memprioritaskan pengalokasian sumber daya untuk tujuan dan sasaran yang ditetapkan. -          Pedoman bagi penyusun rencana strategis maupun rencana oprasional organisasi serta pemilihan alternatif keputusannya. 
-          Membantu mengevaluasi kemajuan yang akan di acapai menjadi pedoman bagi penyusun. Tanpa perencanaan, manajer tidak dapat mengetahui bagaimana mengorganisasikan orang dan sumber daya yang dimiliki organisasi secara efektif. 
-          Fungsi Pengorganisasian Pengorganisasian adalah proses manajerial yang berkelanjutan. Manajer harus menyesuaikan strategi yang telah disusunnya sehingga tujuan dari organisasi tetap dapat dicapai secara efektif dan efisien. Demikian halnya dengan struktur organisasinya dapat didesain kembali disesuaikan dengan perubahan lingkungan yang terjadi sehingga tujuan organisasi dapat dicapai efektif dan efisien. Tujuan pengorganisasian adalah untuk mengelompokkan kegiatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya yang dimiliki agar pelaksanaan dari suatu rencana dapat dicapai secara efektif dan efisien. Langkah penting dalam pengorganisasian adalah proses mendesain organisasi, yaitu penentuan struktur organisasi yang paling memadai untuk strategi, orang-orang yang berpartisipasi, teknologi yang digunakan, serta tugas organisasi yang diemban. 
-          Fungsi Menggerakkan (Kepemimpinan) Kepemimpinan adalah suatu proses untuk mempengaruhi aktivitas dari pada kelompok yang terorganisir dalam usaha mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam pencapaian tujuan. Memimpin adalah suatu proses mempengaruhi yang orang lain untuk bekerja menuju pencapaian tujuan organisasi. 
-          Fungsi Pengendalian Pengendalian adalah suatu upaya yang sistematis untuk menetapkan standar prestasi yang sesuai dengan sasaran perencanaan, merancang sistem umpan balik informasi, menentukan apakah ada penyimpangan, dan mengukur signifikansi penyimpangan tersebut, serta mengambil inisiatif dan tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa sumber daya organisasi yang digunakan dikelola dengan cara yang paling efektif dan efisien guna tercapainya sasaran dan tujuan organisasi. Tujuan utama dari pengendalian adalah memastikan bahwa hasil kegiatan sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Pengendalian tidak bersifat restriktif, namun korektif, artinya jika terjadi penyimpangan dapat dideteksi sedini mungkin. Dengan adanya pengendalian diharapkan: 
-          Diketahui atau dipastikan kemajuan yang diperoleh dalam pelaksanaan perencanaan. -          Meramalkan arah perkembangan dan hasil yang akan dicapai. 
-          Menentukan tindakan pencegahan apa yang diperlukan untuk menghadapi permasalahan-permasalahan. 
-          Memberikan masukan yang dapat digunakan untuk memperbaiki perencanaan yang akan datang. 
-          Mengetahui adanya penyimpangan terhadap perencanaan sedini mungkin. Dalam uraian buku ini menjelaskan bahwa manajemen penting sekali untuk diterapkan dalam kegiatan di dalam kelas. Manajemen merupakan proses dari perencanaan, pengorganisasian, serta pengawasan atau evaluasi segala daya dan kegiatan. Manajemen dalam kelas meliputi dua kegiatan secara garis besar yaitu pengelolaan peserta didik dan pengelolaan fasilitas kelas. Prinsip-prinsip manajemen kelas Prinsip-prinsip manajemen kelas menurut uraian dalam buku ini adalah hangat dan antusias, tantangan, variasi, keluwesan, penekanan hal yang positif, serta penanaman kedisiplinan. Keterampilan manajerial guru dalam kelas adalah konseptual, kemanusiaan, dan keterampilan teknis. Manajemen pembangunan fisik kelas dalam buku ini menekankan pada beberapa aspek antara lain, aspek kenyamanan, konstruksi, fungsional, serta pengembangan peserta didik. Pembangunan fisik kelas harus memerhatikan kelengkapan fasilitas dan keterjangkauan fasilitas dalam kelas. Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan kelas adalah visibilitas, aksesibilitas, fleksibilitas, serta keindahan. Kelas yang nyaman dengan dilengkapi fasilitas yang memadai dan terjangkau diperlukan untuk meningkatkan kualitas kegiatan belajar mengajar. Tujuan Manajemen Kelas Keberhasilan sebuah kegiatan dapat dilihat dari hasil yang dicapainya. Tujuan adalah titik akhir dari sebuah kegiatan dan dari tujuan itu juga sebagai pangkal tolak pelanksanaan kegiatan selanjutnya. Keberhasilan sebuah tujuan dapat dilihat dari efektivitas dalam pencapaian tujuan itu serta tingkat efisiensi dari penggunaan berbagai sumber daya yang dimiliki. Ketercapaian tujuan manajemen kelas dapat dideteksi atau dilihat dari : 
-          Anak-anak memberikan respon yang setimpal terhadap perlakuan yang sopan dan penuh perhatian dari orang dewasa . 
-          Mereka akan bekerja dengan rajin dan penuh konsentrasi dalam melakukan tuga-tugas yang sesuai dengan kemampuannya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Manajemen Kelas Keberhasilan manajemen kelas dalam memberikan dukungan terhadap pencapaian rujuan pembelajaran, dipengaruhi oleh berbagai faktor (Djamarah 2006 : 184), antara lain : Lingkungan fisik, kondisi sosio-emosional, Kondisi Organisional. Yang termasuk dalam lingkungan fisik itu sendiri yaitu Ruangan tempat berlangsungnya proses belajar mengajar, pengaturan tempat duduk, ventilasi dan pengaturan cahaya, pengaturan penyimpanan barang-barang. Adapun yang termasuk dari kondisi sosio-emosional yaitu tipe kepemimpinan, sikap guru, suara guru, pembinaan hubungan baik. Yang termasuk kondisi organisional yaitu faktor internal peserta didik, fator intern peserta didik. Manajemen. Prinsip-prinsip Pengaturan Kelas   Beberapa prinsip yang harus di perhatikan oeleh guru maupun pihak sekolah dalam menata kelas menurut loisell (winataputra, 2003: 9-22) adalah Visibilitas ( keleluasaan pandang), aksesibilitas (mudah dicapai), Fleksibilitas (keluasan), kenyamanan, dan keindahan. Penelitian Tindakan Kelas Penelitian tindakan kelas (PTK) atau classroom action research telah berkembang cukup lama di negara-negara maju seperti ingris, aurtralia, dan amerika. Pakar pendidikan di negara tersebut menaruh perhatian yang cukup besar terhadap PTK, karena PTK mampu menyajikan alternatif cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme guru dalam pembelajaran di kelas secara langsung. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas Tujuan PTK terkait erat dengan keinginan guru untuk meningkatkan san memperbaiki praktik pembelajaran di kelas, karena guru merupakan individu yang secara langsung berhadapan dengan permasalahan yang ada di kelasnya. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas Keberhasilan PTK dapat di ukur dengan melihat manfaatnya. PTK bertujuan untuk meningkatkan dan memperbaiki proses pembelajaran di kelas, keberhasilannya dapat di ukur dari kemanfaatan tindakan alternatif bagi perbaikan tersebut. Peran guru menurut uraian dalam buku ini meliputi banyak hal diantaranya, pengembangan metode belajar dan pengembangan kurikulum. Tidak hanya sekedar sebagai pelaksana dalam proses kegiatan belajar mengajar, guru juga memperhatikan perilaku peserta didik, menyusun rencana belajar, mengembangkan potensi diri dan peserta didik. Selain kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh guru yang secara garis besar seperti kompetensi profesionalisme dan kompetensi pedagogis, guru juga harus memiliki keterampilan komunikasi yang baik dilengkapi dengan penguasaan media pembelajaran dan penguasaan model – model pembelajaran. Guru harus memahami peserta didik dan mengidentifikasi minat peserta didik agar dapat menyusun strategi yang tepat dalam kegiatan belajar mengajar, guru juga berperan untuk memotivasi peserta didik agar dapat menentukan arah dan minat peserta didik. Guru yang memiliki produktivitas tinggi adalah guru yang memilki level kinerja yang tinggi. 
Kelebihan Buku
         Kelebihan yang dimiliki buku ini yaitu manajemen kelas dijelaskan secara detail, pemaparannya begitu luas dan komprehensif. Keunikan lain yang dimiliki buku ini yaitu terdapat rangkuman pada setiap bab yang telah diuraikan untuk memudahkan pembaca jika dirasa uraian terlalu panjang dan melelahkan. Buku ini cocok untuk dijadikan rujukan bagi dosen, guru, dan calon guru. Buku ini juga memiliki rangkuman di setiap babnya. Hal ini akan memudahkan pembaca dalam memahami isi buku ini karena dengan adanya rangkuman itu pembaca yang tidak sempat atau memiliki banyak waktu membaca akan lebih mudah dengan adanya rangkuman tersebut. Di dalam buku ini juga dilengkapi dengan adanya gambar-gambar yang menunjang pemahaman isi buku dan hal ini juga menampakkan kesan buku yang monoton dengan tulisan tanpa adanya selingan gambar, walaupun hanya sekedar gambar mindmap. Dan setiap bab yang dibahas memiliki pembahasan yang lengkap mulai dari pengertian, aspek-aspek yang penting terkait bab yang sedang dibahas, dan juga tidak lupa terdapat rangkuman dari bab tersebut. Selain itu bahasa yang digunakan di dalam buku ini menggunakan bahasa yang baik dan benar sesuai dengan EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) serta pemilihan diksi yang tepat. 
Kekurangan Buku
        Menurut saya terdapat beberapa kekurangan di dalam buku ini, diantaranya adalah masih kurangnya gambar seperti gambar ruang kelas, proses belajar, dan lainnya yang dapat digunakan sebagai media contoh di dalam pembahasan, bagaimana wujud  pengelolaan kelas yang baik dan nyaman seperti yang telah diuraikan dalam bentuk paragraf teori yang dijabarkan secara luas, sehingga pembaca harus membayangkan sendiri bagaimana pengelolaan kelas yang baik menurut isi buku ini.

0 komentar:

Posting Komentar