Sabtu, 31 Oktober 2015

Cara Membuat Label Artikel di Blogspot


Cara Membuat Label Blogspot
  Label ( bahasa Inggris : Tag ) adalah penanda. Dalam sistem online komputer, label (tag) adalah kata kunci non hierarki atau tidak bertingkat yang tugasnya adalah menunjukkan potongan-otongan informasi ( seperti petunjuk internet, gambar digital, atau file komputer ). Label merupakan metadata yang membantu untuk menjelaskan suatu hal dan memungkinkan hal tersebut ditemukan ketika melakukan pencarian ( browsing ). Demikian sekilas definisi/pengertian dan fungsi label yang saya kutip dari  http://id.wikipedia.org/wiki/Label.
Lebih khusus lagi mengenai Label, dalam hal ini pemberian label pada artikel/postingan blogspot merupakan hal yang sangat penting karena label dapat mewakili / menggambarkan isi sebuah artikel di mata mesin pencari maupun di hadapan pengunjung blog, walaupun fungsi ini tidak mutlak karena hal utama mesin pencari dalam menelusuri sebuah artikel adalah faktor isinya, judulnya, dan label sebagai salah satu alternatif lainnya. Jadi sebaiknya dalam membuat label, pilhlah kata yang relevan dengan judul dan isi artikel.
Bolehkah membuat label yang tidak sesuai dengan isi artikel ?, jawabannya bolehboleh saja, akan tetapi usahakan kita jangan sampai membuat label yang tidak sesuai dengan topik, mungkin saja mesin pencari akan mengarahkan pengunjung ke blog dengan penelusuran berdasarkan label ( kemungkinan kecil ) akan tetapi apakah pengunjung tidak kecewa ketika mengunjungi sebuah blog hanya tertipu dengan label? dan sok pasti pengunjung hanya mampir beberapa detik dan langsung kabur.
Berapa jumlah label yang kita buat di sebuah artikel ?. Batasan membuat label itu bebas, tapi sebaiknya jangan terlalu banyak, kalau menurut saya ya maksimal 5 label saja, karena kalau terlalu banyak label, bisa-bisa dianggap spam leh mbah google.
Sobat, setelah kita paham akan pengertian dan fungsi label blog, kembali ke topik kita yaitu cara membuat label artikel di blogspot ( pemberian label dapat dilakukan sebelum kita membuat artikel, sesudah membuat artikel, atau bahkan setelah artikel dipublikasikan ), yang langkah-langkahnya sebagai berikut ;
1. Klik Label
2. Ketik label yang sesuai dengan isi artikel, setelah selesai silahkan klik Selesai
Cara memberi Label pada Artikel Blog
3. Selesai. Sekarang artikel sobat sudah berlabel.
Pada artikel ini, saya memberi label : Ngeblog dan Teori Dasar Mengelola Blog maka tuh di bawah related post terteralabels sesuai yang saya ketikkan pada waktu pemberian label. Oh ya, jangan lupa pisahkan dengan tanda koma jika labelnya lebih dari satu.
Demikian Cara Mudah Memberi Label pada Artikel Blog di Blogspot. Semoga bermanfaat.

Cara Membuat Statistik Pengunjung Blog

Cara Menampilkan Jumlah Pengunjung di Blog
      Statistik blog berfungsi untuk menampilkan jumlah penayangan laman  sejak dibuatnya blog sampai detik saat pengunjung membuka laman blog kita. Adapun cara menampilkan Statistik Pengunjung/tampilan laman blog yaitu dengan cara menambahkan gadget Statistik Blog yang langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Login di www.blogger.com
2. Klik tata letak
Tata Letak Blogger
3. Klik " Tambahkan Gadget "
Cara Membuat Statistik Pengunjung di Blog
4. Cari Gadget Statistik Blog, kemudian klik tanda  + 

5. Atur tampilan sesuai selera kita:
  • tuliskan judulnya
  • Atur jangka waktunya
  • Tentukan/pilih gaya tampilan
  • Pilih animasikan
  • Klik " Simpan "

Cara Membuat Statistik Pengunjung di Blog
6. Contoh tampilan statistik blog
Cara Membuat Statistik Pengunjung di Blog
Demikian Cara Menampilkan Statistik Blog. Semoga bermanfaat

Cara Menampilkan Logo Blogger di Blog

Cara Memasang Logo Blogger di Blog 
   Sobat Blogger, sebagai rasa bangga menggunakan Blogger dan sebagai bukti bahwa kita cinta Blogger dapat diwujudkan dengan cara menampilkan logo Blogger di blog kita. Adapun cara mudah memasang logo blogger adalah sebagai berikut :

1. Masuk ke www.blogger.com
2. Klik ' Tata letak"


Tata Letak Dasbord Blogger
3. Klik " Tambahakan Gadget "

Tambahkan Gadget
4. Klik  " Logo Blogger" atau " tanda Plus ( + )"
Logo Blogger
5. Pilih logo, kemudian klik simpan
Logo Blogger
6. Lihat hasilnya
Lgo Blogger

Cara Mudah agar Artikel Blog Tampil di Halaman Pertama Google

Cara Mudah agar Artikel Blog Tampil di Halaman Pertama Google 
Sobat Blogger Pemula, jika sobat ingin artikel yang sobat publikasikan langsung muncul di halaman pertama google maka ada beberapa cara yang super ampuh. Cara tersebut sudah saya praktekkan sendiri dan hasilnya Alhamdulillaah cukup bagus. Maaf para Mastah ( Blogger Senior ), dalam postingan saya ini memang saya khususkan untuk sesama Blogger Newbi karena saya sendiri juga masih baru di dunia perbloggingan. Jadi di blog ini memang pembahasannya yang ringan-ringan dan dasar.

Sobat Calon Blogger maupun yang masih pemula, karena saya sendiri belum begitu paham tentang istilah dalam dunia blogging maka yang akan saya sampaikan juga dengan bahasa saya sendiri, daripada saya memaksa pakai istilah yang keren tapi saya sendiri tidak mengetahuinya.he he

Sebagai Blogger Pemula saya memang sering merasakan pusing jika mau membuat artikel, apalagi blog ini adalah blog dengan tema tentang ngeblog, yang sok pasti untuk memilih judul atau membuat artikel agar tampil di halaman pertama mbah google terasa sangat sulit karena blog yang membahas tentang dunia blogging sudah sangat banyak dan mayoritas mereka adalah para pakar Blogger/Master/Mastah.

Apakah mungkin artikel pada blog baru dapat tampil di halaman pertama google ( Top 10 ) ?
Mungkin atau tidak, anggap saja mungkin walaupun kemungkinannya kecil. Tugas Blogger Pemula dalam usahanya mencapai tujuan agar blog baru dapat tampil di Top 10 tentunya memerlukan strategi yang jitu tetapi mudah untuk dilakukan.

Sobat Blogger Pemula, baiklah di sini saya akan berbagi beberapa strategi/ pengalaman saya sebagai Pemula dalam usaha saya agar postingan artikel blog dapat menduduki halaman awal di pencarian Google sebagai berikut :

1. Pilih dan tentukan judul yang menarik
Judul Blog harus menarik, yang utama adalah menarik para calon pembaca untuk mengunjungi blog kita dan tak kalah pentingnya menarik mbah Google untuk mengarahkan calon pengunjung ke blog kita. Usahakan pilihlah judul yang beda dengan judul-judul blog lain yang membahas tema sama. Contohnya saat saya memilih judul pada artikel ini, awalnya saya mengetik di pencarian google dengan mengetik " cara menampilkan blog di h " walaupun baru sampai huruf h tetapi mbah Google sudah dapat membaca yang kita cari sehingga muncul kalimat-kalimat :


  • cara menampilkan blog di halaman pertama google
  • cara menampilkan blog di halaman pertama
  • cara menampilkan blog di halaman utama google
  • cara menampilkan blog di awal google
  • cara menampilkan blog di halaman facebook

Kemudian saya klik yang paling atas :

cara menampilkan blog di halaman utama google

Hasil dari klik tersebut, muncul 10 blog di halaman awal google dengan berbagai variasi judul. Dari judul-judul yang tampil, biasanya mirip-mirip dari yang palin atas ( nomor 1 ) sampai yang terakhir ( nomor 10 ), mari kita lihat judul yang terkait :

Cara Mudah agar Artikel Blog Tampil di Halaman Pertama Google

Jika sobat mau membuat judul, jadikanlah salah satu kalimat dari hasil pencarian/penelusuran terkait menjadi sebuah judul postingan/artikel blog, sama persis dengan hasil pencarian atau bisa juga kita sisipkan beberapa kata, dalam hal ini sebagai contoh saya membuat judul "Cara Mudah agar Artikel Blog Tampil di Halaman Pertama Google"

2. Buat label, tentukan url postingan blog, dan ketikkan deskripsi penelusuran yang sesuai dengan judul

3. Bagikan lewat Google Plus. Dalam hitungan detik maka artikel kita akan muncul di halaman utama google
Cara Mudah agar Artikel Blog Tampil di Halaman Pertama Google

Kiranya 3 saja dulu sebagai dasar jurus jitu menampilkan blog di halaman utama google. Untuk memperdalam pengetahuan kita, sebaiknya cari artikelnya para Mastah. Banyak sekali trik-trik ampuhnya para Mastah, salah satu di antaranya Triknya Mas Yadi

Cara Mendapatkan Kode Verifikasi Alexa dan Cara Memasang Kodenya di Blog


Cara Mendapatkan Kode Verifikasi Alexa dan Cara Memasang Kodenya di Blog
     Salah satu hal yang dapat dilakukan oleh seorang blogger dalam usahanya merampingkan ranking di situs alexa adalah dengan cara mengklaim blog kita di alexa tersebut. Bagi Anda yang belum pernah memverifikasi alexa di blog, silahkan simak langkah-langkahnya sebagai berikut :
1. Bagi Anda yang sudah memiliki akn alexa, langsung saja login di www.alexa.com, apabila belum punya akun maka Anda harus mendaftar terlebih dahulu
Claim Alexa
2. Masukkan email dan password, kemudian klik Sig In. Anda juga bisa login dengan menggunakan akun facebook
3. Pastikan Anda sudah benar-benar berhasil login di alexa
4. Setelah Anda merasa yakin kalau login sudah berhasil, jangan tutup halaman tersebut. Silahkan Anda membuka di tab baru saja, bisa langsung klik  http://www alexa com/siteowners/claim , kemudian masukkan alamat web/blog Anda dan klik Continue
Claim Your Site
5. Silahkan klik Method 2
Pilih Metode
6. Copy kode verivikasi alexa,sementara halaman alexa jangan ditutup dulu tabnya karena Anda nanti harus memverifikasi di halaman alexa setelah kode verifikasinya Anda pasang di blog.
Copy Kode Verifikasi
7. Login ke dashboard blogger Anda,pilih menu template kemudian klik Edit Html, cari kode <head>  kemudian pastekan kode verifikasi alexa yang telah Anda Copy tadi tepat di bawah kode <head> kemudian klik Simpan Template, coba lihat seperti contoh di bawah ini :
Simpan Template Blogger
8. Setelah template tersimpan, selanjutnya adalah kembali ke halaman alexa dan klik Verify my ID
Verifikasi ID Alexa
9. Tunggu proses verifikasi selesai, sampai muncul tampilan sepert gambar di bawah ini:
Cara Mendapatkan Kode Verifikasi Alexa dan Cara Memasang Kodenya di Blog
10. Selamat, saat ini web/blog Anda sudah berhasil diklaim oleh alexa. Ingat, jangan sampai dihapus kode verifikasinya.

Cara Praktis Ekspor Artikel Blog di Blogger Blogspot

Cara Export Blog- Sobat Blogger, Ekspor Blog adalah kegiatan mengunduh file blog format xml. Hal ini dilakukan jika Admin Blog ingin mengamankan isi blognya untuk jaga-jaga jika ada sesuatu yang tidak diinginkannya misalkan blognya dibanned dan lain-lain. Export Blog juga sering dilakukan oleh para Blogger dengan maksud untuk memindahkan semua postingan artikelnya ke blog lain atau yang sering disebut dengan Impor Blog.

Export Blog sangat memudahkan para Blogger dalam memindahkan artikel-artikelnya ke blog baru atau blog lain. Jadi seorang Blogger tidak harus repot-repot copas artikel di blog satu ke blog lainnya. Sebagai contoh adalah blog eksperimen saya yang berjudul " Info Ditributor", saat saya membuat blog tersebut memang sengaja coba-coba bikin blog dengan niche distributor walaupun sebenarnya topik ini dapat saya masukkan ke blog gado-gado saya yang berjudul " Peluang Bisnis dan Usaha Sukses".

Seiring dengan berjalannya waktu, saya buka dasbor blog Info Distributor dan ternyata hanya sedikit yang mengunjungi blog tersebut. Di samping karena artikelnya baru 3, mungkin saja dan saya rasa niche blog distributor sudah sangat banyak teman-teman Blogger yang punya niche sama sehingga pikir punya pikir darpada saya repot mengelola blog tersebut maka saya putuskan untuk mengekspor artikel blog untuk diimpor ke blog gado-gado saya saja.

Ini dia dasbor blog yang akan saya export untuk diimpor ke blog lain. Langkah awal saya mengeklik  " Setelan "


Pengaturan Blog
Selanjutnya saya klik "Lainnya"
Cara Ekspor Artikel Blog di Blogger Blogspot
Setelah Lainnya diklik maka muncul tampilan ekpor, impor, dan hapus blog. Sesuai tujuan saya, sehingga yang saya klik adalah " Ekspor Blog "
Ekspor Blog
Ternyata tampilan selanjutnya muncul menu Unduh Blog, maka langsung saja saya klik tepat di menu tersebut
Cara Ekspor Artikel Blog di Blogger Blogspot
Kebetulan saat saya mengeklik " Unduh Blog" modem saya lagi lancar sehingga muncullah hasil download dengan cepat
Cara Ekspor Artikel Blog di Blogger Blogspot
Untuk memastikan bahwa file format xml tersebut benar-benar berhasil saya download, selanjutnya saya mengecek di hasil downloadan dan membuat folder baru tuk menyimpan file hasil unduhan agar dalam proses impr blog nantinya tidak keliru memasukkan filenya.
Cara Ekspor Artikel Blog di Blogger Blogspot
Oh ternyata tidak lama prosesnya untuk mengexport / menguduh blog.
Demikian Export Blog yang telah saya lakukan. Bagi sobat Blogger yang belum pernah mengekspor blog, silahkan lakukan seperti langkah-langkah di atas. Semoga sukses

Perbedaan Definisi Gadget dengan Widget


Perbedaan Definisi Gadget dengan Widget 
   Sebagai Blogger pemula saya tadinya bingung antara pengertian gadget dengan widget. Kalau acuannya apa yang tertulis pada menu tata letak Blogger maka saya yakinnya menggunakan kata " gadget", akan tetapi kalau mendengar komentar-komentar para Mastah ( Blogger Senior ) mereka sering menggunakan kata widget dalam dunia ngeblog. 
Daripada penasaran saya mencoba mencari di wikipedia, ternyata pengertian Gadget (bahasa Inggris ) yang bahasa Indonesianya gawai adalah suatu peranti atau intrumen yang mempunyai tujuan dan fungsi praktis yang secara spesifik dirancang lebih canggih dibandingkan dengan teknologi yang diciptakan sebelumnya. ( http://id.wikipedia.org/wiki/Gawai ).
Dari definisi gadget menurut wikipedia di atas, saya belum sepenuhnya dapat memahami terkait dengan perbedaan antara gadget dengan widget. Waktu itu saya pikir gadget dengan widget mempunyai pengertian yang sama secara mutlak.
Definisi Gadget dan Widget
Masih penasaran lagi tentang kejelasan pengertian, persamaan, ataupun perbedaan antara keduanya, saya terus mencari artikel yang membahas tentang gadget/widget, dan akhirnya ketemu di blog yang hanya 1 postingan artikel yakni di http://erytriputranto.blogspot.com/2012/02/perbedaan-gadget-dan-widget_11.html dan keterangannya sebagai berikut :
A. Gadget
Gadget jika diartikan secara umum adalah device atau perangkat seperti handphone, ipad dan lainnya. Akan tetapi di dunia Blogger, Gadget merupakan sebuah pernak-pernik khusus yang tujuannya mendukung tampilan, penggunaan dan lainnya dan di khususkan untuk Blogger. Contohnya : Gadget Follower, Follow by E-mail dan lainnya yang dalam artian gadget ini tidak ada pada CMS lain seperti wordpress, typepad, joomla dan lainnya.

B. Widget

Sedangkan widget, pengertiannya sama persis dengan gadget, akan tetapi widget pada umumnya mendukung secara keseluruhan dari semua CMS. Contoh : widget who.amung.us, histat, mypagerank.net dan widget-widget lainnya yang bertebaran yang dalam kategorinya dapat di install di berbagai macam CMS yang tersedia di Internet.

Menurut Mas Ery Tri Putranto kesimpulannya :
  • Kalau dalam dunia web, widget adalah kumpulan kode yang bisa digunakan di semua jenis situs dan blog.
  • Kalau gadget, sama dengan widget, adalah sekumpulan kode yang digunakan di situs/blog, tapi bedanya, tidak semua situs atau blog bisa dipasang gadget. Contoh Google Gadgets. Google Gadgets hanya bisa dipasang di situs atau blog milik Google. Lain dari itu, tidak bisa.

Cara Merawat Blog

Cara Merawat Blog
      Sahabat Blogger, berapakah jumlah website atau blog yang Anda miliki saat ini?, apakah ada Blogger yang hanya memiliki 1 buah blog?. Tentunya masing-masing Blogger memiliki blog lebih dari satu. Jika ada yang hanya memiliki dan merawat satu blog saja kemungkinan Admin blognya adalah seorang yang sudah mantap dengan blog yang dimilikinya sehingga tidak punya keinginan untuk menambah blog lagi. Selain itu, bisa jadi Admin blognya sudah tidak lagi merawatnya, dengan kata lain blognya terbengkalai begitu saja.

Sahabat Blogger, banyak sekali domain blogspot yang telah dihapus oleh pemiliknya dan terbengkalai di blogger, dan ini dinamakan blog zombie. Jika blog zombie ini sudah banyak visitor, page rank tinggi, ataupun backlinknya tentu saja tidak akan lama-lama dengan status kezombiannya karena banyak sekali pemburu blog zombi yang memanfaatkannya sebagai blog adsense. Maaf di sini saya tidak akan membahas tentang blog zombie lebih lanjut, jika Anda belum kenal dan penasaran dengan blog zombie silakan baca Definisi Blog Zombie.

Jika memang statusnya adalah blog zombie, ini sih tidak begitu disayangkan karena walaupun tidak ada yang memanfaatkannya toh lama kelamaan akan dihapus secara permanen oleh Google/Blogger. yang sering jadi masalah atau bisa dikatakan merugikan teman Blogger yang lain yaitu blog-blog dengan domain yang bagus akan tetapi isinya hanya sedikit artikel dan dibiarkan/tidak dihapus oleh adminnya. Hal ini jelas mengurangi/menghilangkan kesempatan Blogger lain yang ingin akif dengan domain blogspot tertentu.

Sebagai contoh, kita akan membuat blog dengan nama domain yang dianggap bagus, akan tetapi ternyata domainnya sudah tidak tersedia dalam artian sudah ada yang memakainya, tapi setelah kita cek ke blog domain yang kita inginkan ternyata blognya tidak dirawat oleh Adminnya, kan jadi disayangkan ya sob?.

Nah, kejadian semacam itu seyogyanya menjadikan kita sebagai Blogger agar berlaku bijak jika memang akan menambah blog baru di blogspot, wordpress, dan platform lainnya agar tidak menghilangkan kesempatan bagi teman-teman Blogger. Jika kita akan menambah blog baru seyogyanya merencanakan dengan matang sehingga nantinya blog baru yang kita buat akan terawat dengan baik.

Bagi teman Blogger pemula yang belum mengetahui cara mudah menambah blog baru di blogspot dengan akun yang sama, terlebih dahulu simak langkah-langkah praktis di bawah ini :

1. Kunjungi www.blogger.com, kemudian klik "Blog Baru "


Cara Menambah Blog Baru di Dasbor Blogger
Cara Menambah Blog Baru

2. Ikuti langkah selanjutnya seperti halnya saat sobat membuat blog
blog baru
Sahabat Blogger, ada berbagai alasan seorang Blogger membuat/menambah blog baru, alasan tersebut antara lain :
  1. Blog yang pertama adalah blog campuran/gado-gado sehingga ingin membuat blog baru dengan niche yang diinginkan, dan atau blog awal adalah blog niche tertentu tetapi ingin membuat blog gado-gado;
  2. Blog awal dengan niche yang kurang dikuasai atau disukainya;
  3. Blog awal adalah blog gado-gado atau blog niche tertentu, akan tetapi ingin menambah blog baru yang sebanyak-banyaknya dengan tujuan tertentu; dan alasan lainnya yang tidak saya sebutkan di sini.
Berapakah jumlah ideal blog yang kita miliki?, ya tentunya jumlahnya relatif atau sesuai dengan kebutuhan/kemampuan Blogger itu sendiri. Bagi sobat yang ingin memiliki blog lebih dari satu, silakan simak ulasan di bawah ini sebagai bahan perencanaan dalam sobat menambah blog :
  1. Jika blog awal adalah blog gado-gado maka sebaiknya kita membuat blog niche tertentu, dan sebagai langkah awal manfaatkan blog awal untuk mengenalkan blog baru dengan cara memasang feed atau link blog baru, atau bisa juga membuat artikel yang intinya mengenalkan blog baru. Berapa pun blog baru yang kita buat, manfaatkan blog awal sebagai BLOG UTAMA atau blog master kita. dalam kata lain jadikanlah blog awal yang gado-gado itu untuk meningkatkan brand personal.
  2. Jika blog awal adalah blog niche tertentu, maka buatlah blog baru dengan niche-niche lainnya. Jangan lupa juga buat 1 blog gado-gado yang kita manfaatkan seperti pada keterangan poin nomor satu di atas.
Cara Jitu Merawat Blog Lebih dari Satu
Sahabat Blogger, agar kita tidak kewalahan dalam merawat blog-blog yang kita miliki, sebagai contoh kita memiliki satu blog utama ( sebaiknya blog gado-gado ) dan 4 blog niche tertentu, maka dapat memperhatikan langkah-langkah yang antara lain:
  • aturlah waktu sebaik mungkin. Misalnya dalam sehari kita mampu membuat 5 artikel maka buatlah masing-masing 1 artikel di 5 blog tersebut;
  • jika kita hanya sempat/mampu membuat 3 artikel, maka blog utama isi artikel setiap hari dengan satu artikel, sedangkan 4 blog lainnya dapat kita isi 2 hari sekali dengan 1 artikel secara gantian/giliran;
  • dan lain sebagainya. Intinya berapa pun blog yang kita miliki, hal yang penting adalah jangan sampai salah satu dari blog kita terbengkalai. Masalah jumlah dan jangka waktu posting artikel bisa kita sesuaikan dengan kemampuan, yang penting rutin setiap hari/2 hari/atau setiap seminggu sekali.
Demikian sekilas info tentang Cara Jitu Merawat Banyak Blog. Semoga bermanfaat

Menulis PTK, Semanis Fruktosa bersama mahasiswa dan dosen Sekolah Guru Indonesia SGI-DD


Menulis itu mudah. Tulislah apa yang ada di kepala. Menulis itu terdiri atas 3 bagian, yaitu pembuka, isi dan penutup. Jadi, menulislah. Begitulah pesan singkat yang saya tangkap dalam video profil pemateri kuliah hari ini (12-04-2014). Luar biasa! Sungguh sangat beruntung berada di SGI ini. Dapat bertemu guru menulis hebat lagi. Guru yang juga sekaligus blogger, writer, trainer, dan motivator ini memiliki nama lengkap Wijaya Kusumah, S. Pd, M. Pd atau lebih dikenal dengan Guru Blogger Indonesia. Wah, saya jadi tambah semangat untuk menulis lagi dan lagi. Guru blogger yang memiliki segudang prestasi ini memiliki mantra menulis yang sangat menginspirasi yaitu menulislah setiap hari dan lihatlah apa yang terjadi”.

“Kalau banyak memberi, pasti banyak menerima” begitu kata Omjay (sapaan akrab guru blogger ini). “Hiduplah dengan memberi sebanyak-banyaknya, bukan menerima sebanyak-banyaknya” tambahnya di sesi awal perkuliahan ini. Beliau menceritakan kisah perjalanan hidupya dalam berkecimpung di dunia tulis menulis dan blogger. Berkat jerih payahnya itu beliau telah banyak meraih sejumlah juara dalam berbagai kompetisi kepenulisan. Dibalik kesuksesannya itu ada beberapa orang penting yang juga ikut berkontribusi dalam mewarnai hidupnya. Beliau juga memiliki salah satu guru menulis bernama Siti Rohmani Rauf (penulis sekaligus pelukis) yang telah menginspirasinya.

Dalam sesi kuliah yang diadakan oleh Sekolah Guru Indonesia ini, Omjay menyampaikan materi tentang Introduction to PTK dengan judul “Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Melalui PTK”. Apa itu PTK? Pasti kalau yang bukan dari jurusan kependidikan akan terasa asing mendengar istilah ini. Walau saya sendiri belum pernah melakukan PTK (Penelitian Tindakan Kelas), tapi bagi saya PTK hampir sama dengan karya tulis ilmiah. Jadi, saya pun mudah menangkap materi yang beliau sampaikan. Mulai dari awal hingga akhir Omjay sangat gamblang menjelaskan materi tentang PTK ini, hingga akhirnya saya bisa mengatakan bahwa “menulis PTK, semanis fruktosa”. Kenapa fruktosa? Karena fruktosa adalah gula yang paling manis dibandingkan komponen penyusun gula yang lainnya. Fruktosa memiliki tingkat kemanisan 1,7 kali dibandingkan gula sukrosa yang banyak terdapat dalam gula pasir.

Lho kok jadi ngomongin fruktosa? Hehe….^,^ Fruktosa hanyalah ungkapan hati saya menyimpulkan tentang pentingnya PTK. Ada apa dengan PTK? Mengapa PTK itu penting? Kata Omjay, PTK itu membuat pendidik peka dan tanggap terhadap dinamika pembelajaran, pendidik menjadi kreatif dan inovatif, perbaikan proses dan hasil pembelajaran, serta mengembangkan potensi unik peserta didik. Sederhananya PTK itu bisa memberikan keuntungan bagi guru dan peserta didik.

Lantas bagaimana membuat PTK? Kenapa guru takut dengan PTK? Menurut guru blogger lulusan UNJ ini ada 8 alasan kenapa guru takut dengan PTK, yaitu:
1.      Kurang memahami profesi guru
2.      Kurang membaca
3.      Kurang menulis
4.      Kurang sensitif terhadap waktu
5.      Terjebak rutinitas kerja
6.      Kurang kreatif dan inovatif
7.      Malas meneliti
8.      Kurang memahami PTK
Untuk mengobati penyakit takut PTK tersebut, beliau menyampaikan harus sedia obat pintar untuk menjadi sosok kreatif yaitu pahami profesi guru, rajin membaca, rajin menulis, menghargai waktu, tidak terjebak rutinitas menulis, lebih kreatif inovatif, mau meneliti dan memahami PTK.
Dalam sesi kedua beliau memaparkan tentang cara menulis PTK. Tahapan PTK itu meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan dan refleksi. Tahap ini berurutan dalam satu siklus. Dalam PTK, biasanya terdiri atas beberapa siklus (minimal 2 siklus) dan idealnya dilaksanakan setahun 2x (per semester). Akan tetapi bila sudah biasa melakukan PTK maka bisa dilakukan lebih banyak lagi. Pada akhir sesi, beliau memberikan kiat-kiat melakukan PTK yaitu melihat, membaca, menulis meneliti dan melaporkan.

Demikian resume materi kuliah Introduction to PTK hari ini (Sabtu, 12 April 2014). Semoga bermanfaat bagi yang membacanya. Sekarang, saatnya membuat proposal PTK, Semangat…!!!. #Karena menulis PTK itu semanis fruktosa.

@Hari Kedua Kuliah PTK (13-04-2014)

Apresiasi & Pemberian Hadiah Buku dari OmJay sebagai penulis resume terbaik

Teori Belajar Bahasa

Pendahuluan

   Dapat berpikir dan berbahasa merupakan ciri utama yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Karena memiliki keduanya, maka sering disebut manusia sebagai makhluk yang mulia dan makhluk sosial. Dengan pikirannya manusia menjelajah ke setiap fenomena yang nampak bahkan yang tidak nampak. Dengan bahasanya, manusia berkomunikasi untuk bersosialisasi dan menyampaikan hasil pemikirannya.

     Salah satu objek pemikiran manusia adalah bagaimana manusia dapat berbahasa. Pendapat para ahli tentang belajar bahasa tersebut bermacam-macam. Di antara pendapat mereka ada yang bertentangan namun ada juga yang saling mendukung dan melengkapi. Pemikiran para ahli tentang teori belajar bahasa ini begitu variatif dan menarik. Oleh karena itu, kami jadikan salah satu alasan pembahasan dalam makalah ini.

    Sehubungan dengan begitu banyaknya teori tentang belajar bahasa, maka yang akan kami kemukakan dalam makalah ini, kami batasi pada teori Behaviorisme, Nativisme, Kognitivisme, Fungsional, Konstruktivisme, Humanistik, dan Sibernetik. Hal ini dimaksudkan agar pembahasan kami menjadi lebih terfokus.Teori- teori ini ternyata berpengaruh sangat kuat dalam dunia ilmu bahasa. Sebelum kita berbicara lebih jauh tentang teori belajar bahasa, kita pahami dulu pengertian teori. Menurut Mc lauglin dalam (Hadley: 43, 1993) Fungsi teori adalah untuk membantu kita mengerti dan mengorganisasi data tentang pengalaman dan memberikan makna yang merujuk dan sesuai. Ellis menyatakan bahwa setiap guru pasti sudah memiliki teori tentang pembelajaran bahasa, tetapi sebagian besar guru tersebut tidak pernah mengungkapkan seperti apa teori itu. Teori mempunyai fungsi yaitu:
1) Mendeskripsikan, menerangkan, menjelaskan tentang fakta. Contohnya fakta bahwa mengapa air laut itu asin.
2) Meramalkan kejadian-kejadian yang akan terjadi berdasarkan teori yang sudah ada.
3) Mengendalikan yaitu mencegah sesuatu supaya tidak terjadi dan mengusahakan supaya terjadi
      Teori berhubungan dengan belajar. Belajar adalah acquiring or getting knowledge of a subject or a skill by study, experience, or instruction ( pemerolehan ilmu melalui belajar, pengalaman, pelatihan) atau learning is relatively permanent change in a behavioral tendency and is the result of reinforced practice (Kimble and Garmezy 1963: 133). Dengan kata lain teori belajar bahasa adalah gagasan-gagasan tentang pemerolehan bahasa.
     Semua kegiatan belajar melibatkan ingatan. Jika kita tidak dapat mengingat apa pun pengalaman kita maka kita tidak dapat belajar. Seringkali kita lupa, padahal sesuatu yang kita lupakan belum tentu hilang dari ingatan. Refleksi dari pengalaman belajar di sekolah menunjukkan bahwa sesuatu yang pernah dipelajari sungguh-sungguh bisa menjadi lupa. Ingatan dapat digali kembali dengan cara merangsang otak. Pengetahuan yang terlupakan dapat diingat kembali dengan cara belajar kembali.
    Menurut Oemar Hamalik (2001: 154), prinsip belajar meliputi:
1. Dilakukan dengan sengaja.
2. Harus direncanakan sebelumnya dengan struktur tertentu.
3. Guru menciptakan pembelajaran buat siswa.
4. Memberikan hasil tertentu buat siswa.
5. Hasil-hasil yang dicapai dapat dikontrol dengan cermat.
6. Sistem penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan.
   Sedangkan ciri-ciri perubahan perilaku dalam belajar: terjadi secara sadar, bersifat kontinu, fungsional, bersifat positif, aktif, tidak bersifat sementara, bertujuan atau terarah, mencakup seluruh aspek perilaku individu. Menurut Suryabrata dalam Sumardi (1998: 232) proses belajar diharapkan membawa perubahan (dalam arti behavioral Changes, aktual maupun potensial), menghasilkan kecakapan baru, adanya usaha mencapai hasil yang lebih baik (dengan sengaja).
    Sehubungan dengan prisip belajar tersebut kiranya teori belajar ini dapat bermanfaat dalam pengembangan pembelajaran bahasa. Dalam makalah ini dijabarkan teori-teori belajar secara jelas menurut aliran tokoh tersebut. Harapan kami, semoga makalah ini menambah wawasan kita tentang pemerolehan bahasa. Dan yang terpenting, semoga kita lebih mencintai Sang Pencipta yang Mahaluas pemikiran-Nya hingga kita menjadi makhluk yang paling sempurna dan istimewa.

Pembahasan
1. Teori Behaviorisme
  Tokoh aliran ini adalah John B. Watson (1878 – 1958) yang di Amerika dikenal sebagai bapak Behaviorisme. Teorinya memumpunkan perhatiannya pada aspek yang dirasakan secara langsung pada perilaku berbahasa serta hubungan antara stimulus dan respons pada dunia sekelilingnya. Menurut teori ini, semua perilaku, termasuk tindak balas (respons) ditimbulkan oleh adanya rangsangan (stimulus). Jika rangsangan telah diamati dan diketahui maka gerak balas pun dapat diprediksikan. Watson juga dengan tegas menolak pengaruh naluri (instinct) dan kesadaran terhadap perilaku. Jadi setiap perilaku dapat dipelajari menurut hubungan stimulus - respons.
  Untuk membuktikan kebenaran teorinya, Watson mengadakan eksperimen terhadap Albert, seorang bayi berumur sebelas bulan. Pada mulanya Albert adalah bayi yang gembira dan tidak takut bahkan senang bermain-main dengan tikus putih berbulu halus. Dalam eksperimennya, Watson memulai proses pembiasaannya dengan cara memukul sebatang besi dengan sebuah palu setiap kali Albert mendekati dan ingin memegang tikus putih itu. Akibatnya, tidak lama kemudian Albert menjadi takut terhadap tikus putih juga kelinci putih. Bahkan terhadap semua benda berbulu putih, termasuk jaket dan topeng Sinterklas yang berjanggut putih. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaziman dapat mengubah perilaku seseorang secara nyata.
      Seorang behavioris menganggap bahwa perilaku berbahasa yang efektif merupakan hasil respons tertentu yang dikuatkan. Respons itu akan menjadi kebiasaan atau terkondisikan, baik respons yang berupa pemahaman atau respons yang berwujud ujaran. Seseorang belajar memahami ujaran dengan mereaksi stimulus secara memadai dan memperoleh penguatan untuk reaksi itu.
Salah satu percobaan yang terkenal untuk membentuk model perilaku berbahasa dari sudut behavioris adalah yang dikemukakan oleh Skinner (1957) dalam Verbal Behavior. Percobaan Skiner dikenal dengan percobaannya tentang perilaku binatang yang terkenal dengan kotak skinner. Teori skinner tentang perilaku verbal merupakan perluasan teorinya tentang belajar yang disebutnya operant conditioning. Konsep ini mengacu pada kondisi ketika manusia atau binatang mengirimkan respons atau operant (ujaran atau sebuah kalimat) tanpa adanya stimulus yang tampak. Operant itu dipertahankan dengan penguatan. Misalnya, jika seorang anak kecil mengatakan minta susu dan orang tuanya memberinya susu, maka operant itu dikuatkan. Dengan perulangan yang terus menerus operant semacam itu akan terkondisikan.
      Menurut Skinner, perilaku verbal adalah perilaku yang dikendalikan oleh akibatnya. Bila akibatnya itu hadiah, perilaku itu akan terus dipertahankan. Kekuatan serta frekuensinya akan terus dikembangkan. Bila akibatnya hukuman, atau bila kurang adanya penguatan, perilaku itu akan diperlemah atau pelan-pelan akan disingkirkan.
      Sebagai contoh dapat kita saksikan perilaku anak-anak di sekeliling kita. Ada anak kecil menangis meminta es pada ibunya. Tetapi, karena ibunya yakin dan percaya bahwa es itu menggunakan pemanis buatan maka sang ibu tidak meluluskan permintaan anaknya. Sang anak terus menangis. Tetapi sang ibu bersikukuh tidak menuruti permintaannya. Lama kelamaan tangis anak tersebut akan reda dan lain kali lain tidak akan minta es semacam itu lagi kepada ibunya, apalagi dengan menangis. Seandainya anak itu kemudian dituruti keinginannya oleh ibunya, apa yang terjadi? Pada kesempatan yang lain sang anak akan minta es lagi. Apabila ibunya tidak meluluskannya maka ia akan menangis dan terus menangis sebab dengan menangis ia akan mendapatkan es. Kalau ibunya memberi es lagi maka perbuatan menangis itu dikuatkan. Pada kesempatan lain dia akan menangis manakala ia meminta sesuatu pada ibunya.
      Implikasi teori ini ialah bahwa guru harus berhati-hati dalam menentukan jenis hadiah dan hukuman. Guru harus mengetahui benar kesenangan siswanya. Hukuman harus benar-benar sesuatu yang tidak disukai anak, dan sebaliknya hadiah merupakan hal yang sangat disukai anak. Jangan sampai anak diberi hadiah menganggapnya sebagai hukuman atau sebaliknya, apa yang menurut guru adalah hukuman bagi siswa dianggap sebagai hadiah. Contoh, anak yang suka bermain sepakbola, akan menganggap pemberian waktu untuk bermain sepakbola adalah hadiah, sebaliknya, melarang untuk sementara waktu tidak bermain sepakbola adalah hukuman yang menyakitkan.
       Beberapa linguis dan ahli psikologi sependapat bahwa model Skinner tentang perilaku berbahasa dapat diterima secara memadai untuk kapasitas memperoleh bahasa, untuk perkembangan bahasa itu sendiri, untuk hakikat bahasa dan teori makna.
     Teori yang tak kalah menariknya untuk kita kaji adalah Teori Pembiasaan Klasik dari Pavlov (1848-1936) yang merupakan teori stimulus – respons yang pertama menjadi dasar lahirnya teori-teori Stimulus – Respons yang lainnya. Pavlov berpendapat bahwa pembelajaran merupakan rangkaian panjang dari respons-respons yang dibiasakan. Menurut teori Pembiasaan Klasik ini kemampuan seseorang untuk membentuk respons-respons yang dibiasakan berhubungan erat dengan jenis sistem yang digunakan. Teori ini percaya adanya perbedaan-perbedaan yang dibawa sejak lahir dalam kemampuan belajar. Respons yang dibiasakan (RD) dapat diperkuat dengan ulangan-ulangan teratur dan intensif. Pavlov tidak percaya dengan pengertian atau pemahaman atau apa yang disebut insight (kecepatan melihat hubungan-hubungan di dalam pikiran). Jadi dapat dikatakan bagi Pavlov respons yang dibiasakan adalah unit dasar pembelajaran yang paling baik.
     Teori Pavlov tersebut didukung pula oleh Thorndike (1874-1919) yang menghasilkan Teori Penghubungan atau dikenal dengan trial and error. Teori ini didasarkan pada sebuah eksperimen yang tak jauh berbeda dengan Pavlov. Thorndike menggunakan kucing sebagai sarana eksperimennya yang berhasil membuka engsel dengan cara dibiasakan dan dihubung-gubungkan. Dari hasil eksperimen itu, Thorndike berpendapat bahwa pembelajaran merupakan suatu proses menghubung-hubungkan di dalam sistem saraf dan tidak ada hubungannya dengan insight atau pengertian. Yang dihubungkan adalah peristiwa-peristiwa fisik dan mental dalam pembelajaran itu. Yang dimaksud dengan peristiwa fisik adalah segala rangsangan (stimulus) dan gerak balas (respons). Sedangkan peristiwa mental adalah segala hal yang dirasakan oleh pikiran (akal). Thorndike menemukan hukum latihan ( the law of exercise) dan hukum akibat (the law of effect) yang kita kenal sekarang dengan reinforcement atau penguatan. Contoh dalam kehidupan sehari-hari adalah ketika belajar naik sepeda atau dalam belajar bahasa adalah dalam pengucapan kata-kata sulit. Kegagalan yang diulang terus menerus lama-kelamaan akan berhasil.
       Upaya lain untuk mendukung teori Behaviorisme dalam pemerolehan bahasa dilakukan Osgood (1953). Dia menjelaskan bahwa proses pemerolehan semantik (makna) didasarkan pada teori mediasi atau penengah. Menurutnya, makna merupakan hasil proses pembelajaran dan pengalaman seseorang dan merupakan mediasi untuk melambangkan sesuatu. Makna sebagai proses mediasi pelambang dan merupakan satu bagian yang distingtif dari keseluruhan respons terhadap suatu objek yang dibiasakan pada kata untuk objek itu, atau persepsi untuk obejek itu. Osgood telah memperkenalkan konsep sign (tanda atau isyarat) sehubungan dengan makna.
       Pendapat para ahli psikologi behaviorisme yang menekankan pada observasi empirik dan metode ilmiah hanya dapat mulai menjelaskan keajaiban pemerolehan dan belajar bahasa tapi ranah kajian bahasa yang sangat luas masih tetap tak tersentuh.

2. Teori Nativisme
     Berbeda dengan kaum behavioristik, kaum nativistik atau mentalistik berpendapat bahwa pemerolehan bahasa pada manusia tidak boleh disamakan dengan proses pengenalan yang terjadi pada hewan. Mereka tidak memandang penting pengaruh dari lingkungan sekitar. Selama belajar bahasa pertama sedikit demi sedikit manusia akan membuka kemampuan lingualnya yang secara genetis telah terprogramkan. Dengan perkataan lain, mereka menganggap bahwa bahasa merupakan pemberian biologis. Menurut mereka bahasa terlalu kompleks dan mustahil dapat dipelajari oleh manusia dalam waktu yang relatif singkat lewat proses peniruan sebagaimana keyakinan kaum behavioristik. Jadi beberapa aspek penting yang menyangkut sistem bahasa menurut keyakinan mereka pasti sudah ada dalam diri setiap manusia secara alamiah.
       Istilah nativisme dihasilkan dari pernyataan mendasar bahwa pembelajaran bahasa ditentukan oleh bakat. Bahwa setiap manusia dilahirkan sudah memiliki bakat untuk memperoleh dan belajar bahasa. Teori tentang bakat bahasa itu memperoleh dukungan dari berbagai sisi. Eric Lenneberg (1967) membuat proposisi bahwa bahasa itu merupakan perilaku khusus manusia dan bahwa cara pemahaman tertentu, pengkategorian kemampuan, dan mekanisme bahasa yang lain yang berhubungan ditentukan secara biologis.
      Chomsky dalam Hadley (1993: 48) yang merupakan tokoh utama golongan ini mengatakan bahwasannya hanya manusialah satu-satunya makhluk Tuhan yang dapat melakukan komunikasi lewat bahasa verbal. Selain itu bahasa juga sangat kompleks oleh sebab itu tidak mungkin manusia belajar bahasa dari makhluk Tuhan yang lain. Chomsky juga menyatakan bahwa setiap anak yang lahir ke dunia telah memiliki bekal dengan apa yang disebutnya “alat penguasaan bahasa” atau LAD (language Acquisition Device). Chomsky dalam Hadley (1993:50) mengemukakan bahwa belajar bahasa merupakan kompetensi khusus bukan sekedar subset belajar secara umum. Cara berbahasa jauh lebih rumit dari sekedar penetapan Stimulus- Respon. Chomsky dalam Hadley (1993: 48) mengatakan bahwa eksistensi bakat bermanfaat untuk menjelaskan rahasia penguasaan bahasa pertama anak dalam waktu singkat, karena adanya LAD. Menurut golongan ini belajar bahasa pada hakikatnya hanyalah proses pengisian detil kaidah-kaidah atau struktur aturan-aturan bahasa ke dalam LAD yang sudah tersedia secara alamiah pada manusia tersebut.
      Salah seorang penganut golongan ini Mc. Neil (Brown, 1980:22) mendeskripsikan LAD itu terdiri atas empat bakat bahasa, yakni:
a. Kemampuan untuk membedakan bunyi bahasa dengan bunyi-bunyi yang lain.
b. Kemampuan mengorganisasikan peristiwa bahasa ke dalam variasi yang beragam.
c. Pengetahuan adanya sistem bahasa tertentu yang mungkin dan sistem yang lain yang tidak mungkin.
d. Kemampuan untuk mengevaluasi sistem perkembangan bahasa yang membentuk sistem yang mungkin dengan cara yang paling sederhana dari data kebahasaan yang diperoleh.
Manusia mempunyai bakat untuk terus menerus mengevaluasi sistem bahasanya dan terus menerus mengadakan revisi untuk pada akhirnya menuju bentuk yang berterima di lingkungannya.
     Chomsky dalam Hadley (1993: 49) mengemukakan bahwa bahasa anak adalah sistem yang sah dari sistem mereka. Perkembangan bahasa anak bukanlah proses perkembangan sedikit demi sedikit stuktur yang salah, bukan dari bahasa tahap pertama yang lebih banyak salahnya ke tahap berikutnya, tetapi bahasa anak pada setiap tahapan itu sistematik dalam arti anak secara terus menerus membentuk hipotesis dengan dasar masukan yang diterimanya dan kemudian mengujinya dalam ujarannya sendiri dan pemahamannya. Selama bahasa anak itu berkembang hipotesis itu terus direvisi, dibentuk lagi atau kadang-kadang dipertahankan.

3. Teori Kognitivisme
   Pada tahun 60-an golongan kognitivistik mencoba mengusulkan pendekatan baru dalam studi pemerolehan bahasa. Pendekatan tersebut mereka namakan pendekatan kognitif. Jika pendekatan kaum behavioristik bersifat empiris maka pendekatan yang dianut golongan kognitivistik lebih bersifat rasionalis. Konsep sentral dari pendekatan ini yakni kemampuan berbahasa seseorang berasal dan diperoleh sebagai akibat dari kematangan kognitif sang anak. Mereka beranggapan bahwa bahasa itu distrukturkan atau dikendalikan oleh nalar manusia. Oleh sebab itu perkembangan bahasa harus berlandas pada atau diturunkan dari perkembangan dan perubahan yang lebih mendasar dan lebih umum di dalam kognisi manusia. Dengan demikian urutan-urutan perkembangan kognisi seorang anak akan menentukan urutan-urutan perkembangan bahasa dirinya.
      Menurut aliran ini kita belajar disebabkan oleh kemampuan kita menafsirkan peristiwa atau kejadian yang terjadi di dalam lingkungan. Titik awal teori kognitif adalah anggapan terhadap kapasitas kognitif anak dalam menemukan struktur dalam bahasa yang didengar di sekelilingnya. Pemahaman, produksi, komprehensi bahasa pada anak dipandang sebagai hasil dari proses kognitif anak yang secara terus menerus berubah dan berkembang. Jadi stimulus merupakan masukan bagi anak yang berproses dalam otak. Pada otak terjadi mekanisme mental internal yang diatur oleh pengatur kognitif, kemudian keluar sebagai hasil pengolahan kognitif tadi.
      Konsep sentral teori kognitif adalah kemampuan berbahasa anak berasal dari kematangan kognitifnya. Proses belajar bahasa secara kognitif merupakan proses berpikir yang kompleks karena menyangkut lapisan bahasa yang terdalam. Lapisan bahasa tersebut meliputi: ingatan, persepsi, pikiran, makna, dan emosi yang saling berpengaruh pada struktur jiwa manusia. Bahasa dipandang sebagai manifestasi dari perkembangan aspek kognitif dan afektif yang menyatakan tentang dunia dan diri manusia itu sendiri.
Dapat dikemukakan bahwa pendekatan kognitif menjelaskan bahwa:
a. dalam belajar bahasa, bagaimana kita berpikir
b. belajar terjadi dan kegiatan mental internal dalam diri kita
c. belajar bahasa merupakan proses berpikir yang kompleks.
Laughlin dalam Elizabeth (1993: 54) berpendapat bahwa dalam belajar bahasa seorang anak perlu proses pengendalian dalam berinteraksi dengan lingkungan. Pendekatan kognitif dalam belajar bahasa lebih menekankan pemahaman, proses mental atau pengaturan dalam pemerolehan, dan memandang anak sebagai seseorang yang berperan aktif dalam proses belajar bahasa.
Selanjutnya menurut Piaget dalam Mansoer Pateda (1990: 67), salah seorang tokoh golongan ini mengatakan bahwa struktur komplek dari bahasa bukanlah sesuatu yang diberikan oleh alam dan bukan pula sesuatu yang dipelajari lewat lingkungan. Struktur tersebut lahir dan berkembang sebagai akibat interaksi yang terus menerus antara tingkat fungsi kognitif si anak dan lingkungan lingualnya.Struktur tersebut telah tersedia secara alamiah. Perubahan atau perkembangan bahasa pada anak akan bergantung pada sejauh mana keterlibatan kognitif sang anak secara aktif dengan lingkungannya.
Proses belajar bahasa terjadi menurut pola tahapan perkembangan tertentu sesuai umur. Tahapan tersebut meliputi:
a. Asimilasi: proses penyesuaian pengetahuan baru dengan struktur kognitif
b. Akomodasi: proses penyesuaian struktur kognitif dengan pengetahuan baru
c. Disquilibrasi: proses penerimaan pengetahuan baru yang tidak sama dengan yang telah diketahuinya.
d. Equilibrasi: proses penyeimbang mental setelah terjadi proses asimilasi.
    Menurut Ausubel dalam Elizabeth (1993: 59) mengatakan proses belajar bahasa terjadi bila anak mampu mengasimilasikan pengetahuan yang dimiliki dengan pengetahuan baru. Proses itu melalui tahapan memperhatikan stimulus yang diberikan, memahami makna stimulus, menyimpan dan menggunakan informasi yang sudah dipahami.
     Selanjutnya menurut Bruner dalam Mansoer Pateda (1990: 49) mengemukakan bahwa, proses belajar bahasa lebih ditentukan oleh cara anak mengatur materi bahasa bukan usia anak. Proses belajar bahasa didapat melalui: enaktif yaitu aktivitas untuk memahami lingkungan; ikonik yaitu melihat dunia lewat gambar dan visualisasi verbal; simbolik yaitu memahami gagasan-gagasan abstrak.

4. Teori Fungsional
     Dengan munculnya kontruktivisme dalam dunia psikologi, dalam tahun-tahun terakhir ini menjadi lebih jelas bahwa belajar bahasa berkembang dengan baik di bawah gagasan kognitif dan struktur ingatan.
     Para peneliti bahasa mulai melihat bahwa bahasa merupakan manifestasi kemampuan kognitif dan efektif untuk menjelajah dunia, untuk berhubungan dengan orang lain dan juga keperluan terhadap diri sendirisebagai manusia. Lebih lagi kaedah generatif yang diusulkan di bawah naungan nativisme itu bersifat abstrak, formal, eksplisit dan logis, meskipun kaidah itu lebih mengutamakan pada bentuk bahasa dan tidak pada tataran fungsional yang lebih dari makna yang dibentuk dari makna yang dibentuk dari interaksi sosial.
a. Kognisi dan perkembangan bahasa
Piaget menggambarkan penelitian itu sebagai interaksi anak dengan lingkungannya dengan interaksi komplementer antara perkembangan kapasitas kognitif perseptual dengan pengalaman bahasa mereka. Penelitian itu berkaitan dengan hubungan antara perkembangan kognitif dengan pemerolehan bahasa pertama. Slobin menyatakan bahwa dalam semua bahasa, belajar makna bergantung pada perkembangan kognitif dan urutan perkembangannya lebih ditentukan oleh kompleksitas makna itu dari pada kompleksitas bentuknya. Menurut dia ada dua hal yang menentukan model:
1) Pada asas fungsional, perkembangan diikuti oleh perkembangan kapasitas komunikatif dan konseptual yang beroperasi dalam konjungsi dengan skema batin konjungsi.
2) Pada asas formal, perkembangan diikuti oleh kapasitas perseptual dan pemerosesan informasi yang bekerja dalam konjungsi dan skema batin tata bahasa.
b. Interaksi Sosial dan Perkembangan Bahasa
     Akhir-akhir ini semakin jelas bahwa fungsi bahasa berkembang dengan baik di luar pikiran kognitif dan struktur memori. Di sini tampak bahwa kontruktivis sosial menekankan prespektif fungsional. Bahasa pada hakikatnya digunakan untuk komunikasi interaktif. Oleh sebab itu kajian yang cocok untuk itu adalah kajian tentang fungsi komunikatif bahasa, fungsi pragmatik dan komunikatif dikaji dengan segala variabilitasnya.

5. Teori Konstruktvisme
Jean Piaget dan Leu Vygotski adalah dua nama yang selalu diasosiasikan dengan kontruktivisme. Ahli kontruktivisme menyatakan bahwa manusia membentuk versi mereka sendiri terhadap kenyataan, mereka menggandakan beragam cara untuk mengetahui dan menggambarkan sesuatu untuk mempelajari pemerolehan bahasa pertama dan kedua.
Pembelajaran harus dibangun secara aktif oleh pembelajar itu sendiri dari pada dijelaskan secara rinci oleh orang lain. Dengan demikian pengetahuan yang diperoleh didapatkan dari pengalaman. Namun demikian, dalam membangun pengalaman siswa harus memiliki kesempatan untuk mengungkapkan pikirannya, menguji ide-ide tersebut melalui eksperimen dan percakapan atau tanya jawab, serta untuk mengamati dan membandingkan fenomena yang sedang diujikan dengan aspek lain dalam kehidupan mereka. Selain itu juga guru memainkan peranan penting dalam mendorong siswa untuk memperhatikan seluruh proses pembelajaran serta menawarkan berbagai cara eksplorasi dan pendekatan.
    Siswa dapat benar-benar memahami konsep ilmiah dan sains karena telah mengalaminya. Penjelasan mendetail dari guru belum tentu mencerminkan pemahaman siswa mengerti kata-kata ilmiahnya, tapi tidak memahami konsepnya. Namun jika siswa telah mencobanya sendiri, maka pemahaman yang didapat tidak hanya berupa kata-kata saja, namun berupa konsep.
     Dalam rangka kerjanya, ahli konstruktif menantang guru-guru untuk menciptakan lingkungan yang inovatif dengan melibatkan guru dan pelajar untuk memikirkan dan mengoreksi pembelajaran. Untuk itu ada dua hal yang harus dipenuhi, yaitu:
1) Pembelajar harus berperan aktif dalam menyeleksi dan menetapkan kegiatan sehingga menarik dan memotivasi pelajar,
2) Harus ada guru yang tepat untuk membantu pelajar-pelajar membuat konsep-konsep, nilai-nilai, skema, dan kemampuan memecahkan masalah.

6. Teori Humanisme
Teori ini muncul diilhami oleh perkembangan dalam psikologi yaitu psikologi Humanisme. Sesuai pendapat yang dikemukakan oleh McNeil (1977) “In many instances, communicative language programmes have incorporated educational phylosophies based on humanistic psikology or view which in the context of goals for other subject areas has been called ‘the humanistic curriculum’.” Teori humanisme dalam pengajaran bahasa pernah diimplementasikan dalam sebuah kurikulum pengajaran bahasa dengan istilah Humanistic curriculum yang diterapkan di Amerika utara di akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kurikulum ini menekankan pada pembagian pengawasan dan tanggungjawab bersama antar seluruh siswa didik. Humanistic curiculum menekankan pada pola pikir, perasaan dan tingkah laku siswa dengan menghubungkan materi yang diajarkan pada kebutuhan dasar dan kebutuhan hidup siswa. Teori ini menganggap bahwa setiap siswa sebagai objek pembelajaran memiliki alasan yang berbeda dalam mempelajari bahasa.
Tujuan utama dari teori ini adalah untuk meningkatkan kemampuan siswa agar bisa berkembang di tengah masyarakat. The deepest goal or purpose is to develop the whole persons within a human society. (McNeil,1977)
Sementara tujuan teori humanisme menurut Coombs (1981):
  •  Pengajaran disusun berdasarkan kebutuhan-kebutuhan dan tujuan siswa. program pengajaran diarahkan agar siswa mampu menciptakan pengalaman sendiri berdasarkan kebutuhannya. hal ini dilakukan untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki.
  •  Memberi kesempatan kepada siswa untuk mengaktualisasikan dirinya dan untuk menumbuhkan kepercayaan dirinya.
  • Pengajaran disusun untuk memperoleh keterampilan dasar (akademik, pribadi, antar pribadi, komunikasi, dan ekonomi) berdasarkan kebutuhan masing-masing siswa.
  •  Memilih dan memutuskan aktivitas pengajaran secara individual dan mampu menerapkannya.
  • Mengenal pentingnya perasaan manusia, nilai, dan persepsi.
  • Mengembangkan suasana belajar yang menantang dan bisa dimengerti.
  • Mengembangkan tanggung jawab siswa, mengembangkan sikap tulus, respek, dan menghargai orang lain, dan terampil dalam menyelesaikan konflik.
     Teori Humanisme dalam pangajaran bahasa banyak dipengaruhi oleh pemikiran para ahli psikologi humanisme seperti Abraham maslow, Carl Roger, Fritz Peers dan Erich Berne. Para ahli psikologi tersebut menciptakan sebuah teori dimana pendidikan berpusat pada siswa (learner centered-pedagogy). Prakteknya dalam dunia pendidikan yaitu dengan menggabungkan pengembangan kognitif dan afektif siswa.
       Dalam teori humanisme, setiap siswa memiliki tanggung jawab terhadap pembelajaran mereka masing-masing, mampu mengambil keputusan sendiri, memilih dan mengusulkan aktivitas yang akan dilakukan mengungkapkan perasaan dan pendapat mengenai kebutuhan, kemampuan, dan kesenangannya. Dalam hal ini, guru berperan sebagai fasilitator pengajaran, bukan menyampaikan pengetahuan.
        Sementara menurut Fraida Dubin dan Elita Olshtain (1992-76) pengajaran bahasa menurut teori humanisme, sbb.
1) Sangat menekankan kepada komunikasi yang bermakna (meaningful communication) berdasarkan sudut pandang siswa. Teks harus otentik, tugas-tugas harus kommunikatif, Outcome menyesuaikan dan tidak ditentukan atau ditargetkan sebelumnya.
2) Pendekatan ini berfokus pada siswa dengan menghargai existensi setiap individu.
3) Pembelajaran digambarkan sebagai sebuah penerapan pengalaman individual dimana siswa memiliki kesempatan berbicara dalam proses pengambilan keputusan.
4) Siswa lain sebagai kelompok suporter dimana mereka saling berinteraksi, saling membantu dan saling mengevaluasi satu sama lain.
5) Guru berperan sebagai fasilitator yang lebih memperhatikan atmosphere kelas dibanding silabus materi yang digunakan.
6) Materi berdasarkan kebutuhan-kebutuhan siswa.
7) Bahasa ibu para siswa dianggap sebagai alat yang sangat membantu jika diperlukan untuk memahami dan merumuskan hipotesa bahasa yang dipelajari.
Carl Rogers (1902-1987) dianggap sebagai penemu dan panutan dalam perkembangan pendekatan humanistik dalam pendidikan. Roger (1980) menekankan pada kebutuhan secara alamiah dari setiap orang untuk belajar. Peran guru adalah sebagai fasilitator pengajaran.

7. Teori Sibernetik
    Istilah sibernetika berasal dari bahasa Yunani (Cybernetics berarti pilot). Istilah Cybernetics yang diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia menjadi sibernetika, pertama kali digunakan th.1945 oleh Nobert Wiener dalam bukunya yang berjudul Cybernetics. Nobert mendefinisikan Cybernetics sebagai berikut," The study of control and communication in the animal and the machine." Istilah sibernetika digunakan juga oleh Alan Scrivener (2002) dalam bukunya 'A Curriculum for Cybernetics and Systems Theory.' Sebagai berikut "Study of systems which can be mapped using loops (or more complicated looping structures) in the network defining the flow of information. Systems of automatic control will of necessity use at least one loop of information flow providing feedback." Artinya studi mengenai sistem yang bisa dipetakan menggunakan loops (berbagai putaran) atau susunan sistem putaran yang rumit dalam jaringan yang menjelaskan arus informasi. Sistem pengontrol secara otomatis akan bermanfaat, satu putaran informasi minimal akan menghasilkan feedback. Sementara Ludwig Bertalanffy memandang fungsi sibernetik dalam berkomunikasi. "Cybernetics is a theory of control systems based on communication (transfer of information) between systems and environment and within the system, and control (feedback) of the system's function in regard to environment.
    Sibernetika adalah teori sistem pengontrol yang didasarkan pada komunikasi (penyampaian informasi) antara sistem dan lingkungan dan antar sistem, pengontrol (feedback) dari sistem berfungsi dengan memperhatikan lingkungan.
Seiring perkembangan teknologi informasi yang diluncurkan oleh para ilmuwan dari Amerika sejak tahun 1966, penggunaan komputer sebagai media untuk menyampaikan informasi berkembang pesat. Teknologi ini juga dimanfaatkan dunia pendidikan terutama guru untuk berkomunikasi sesama relasi, mencari handout (buku materi ajar), menerangkan materi pelajaran atau pelatihan, bahkan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa. Prinsip dasar teori sibernetik yaitu menghargai adanya 'perbedaan', bahwa suatu hal akan memiliki perbedaan dengan yang lainnya, atau bahwa sesuatu akan berubah seiring perkembangan waktu. Pembelajaran digambarkan sebagai : INPUT => PROSES => OUTPUT
Teori sibernetik diimplementasikan dalam beberapa pendekatan pengajaran (teaching approach) dan metode pembelajaran, yang sudah banyak diterapkan di Indonesia. Misalnya virtual learning, e-learning, dll.
     Beberapa kelebihan teori sibernetik:
  • Setiap orang bisa memilih model pembelajaran yang paling sesuai dengan untuk dirinya, dengan mengakses melalui internet pembelajaran serta modulnya dari berbagai penjuru dunia.
  • Pembelajaran bisa disajikan dengan menarik, interaktif dan komunikatif. Dengan animasi-animasi multimedia dan interferensi audio, siswa tidak akan bosan duduk berjam-jam mempelajari modul yang disajikan.
  • Menganggap dunia sebagai sebuah 'global village', dimana masyarakatnya bisa saling mengenal satu sama lain, bisa saling berkomunikai dengan mudah, dan pembelajaran bisa dilakukan dimana saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, sepanjang sarana pembelajaran mendukung.
  • Buku-buku materi ajar atau sumber pembelajaran lainnya bisa diperoleh secara autentik (sesuai aslinya), cepat dan murah.
  • Ketika bertanya atau merespon pertanyaan guru atau instruktur, secara psikologis siswa akan lebih berani mengungkapkanya, karena siswa tidak akan merasa takut salah dan menanggung akibat dari kesalahannya secara langsung.
Steps To an Ecology of Mind
"I think that cybernetics is the biggest bite
out of the fruit of the Tree of Knowledge
that mankind has taken in the last 2000 years.
But most such bites out of the apple have
proven to be rather indigestible --
usually for cybernetic reasons"
-- Gregory Bateson, 1966
"From Versailles to Cybernetics,"
-- <<>>--



Penutup
  Berdasarkan uraian di atas, dapat kita simpulkan bahwa dalam proses belajar bahasa dapat ditinjau dari berbagai teori yang kesemuanya masuk akal. Yang terpenting bagi kita dengan adanya teori-teori tersebut dapat membantu kesulitan bagi mereka yang sedang belajar bahasa sehingga dapat memaksimalkan kemampuan mereka seperti yang kita harapkan.
      Semoga pertanyaan tentang "bagaimana siswa kita dapat belajar bahasa dengan lancar? " terjawab sudah lewat pendekatan yang mengacu kepada teori yang di kemukakan di atas.

Referensi : Oleh: Eri Sarimanah
Editor      :  Rahmat Selamet, S.Pd