Kinabalu, Kemendikbud --- Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), sudahkah anda mengenalnya? Kemdikbud.go.id
mengajak pembaca untuk melihat lebih dekat, dan mengenal SIKK.
Pendirian SIKK merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah
terhadap pendidikan anak-anak Indonesia yang berada di Sabah, Malaysia.
Berbagai upaya dilakukan pemerintah, hingga
menemukan titik terang pada pertemuan bilateral antara Presiden Republik
Indonesia dengan Perdana Menteri Malaysia, di Kuala Lumpur, pada
tanggal 11 Januari 2008. Pertemuan bilateral tersebut menuai hasil SIKK
mendapatkan izin operasi sebagai lembaga pendidikan Indonesia di Sabah,
Malaysia.
Kepala SIKK Dadang Hermawan, saat ditemui oleh Kemdikbud.go.id,
pada acara peresmian gedung baru SIKK, Sabtu (20/12/2014) mengatakan,
setelah pertemuan bilateral tersebut maka SIKK mulai dapat beroperasi
pada tanggal 1 Desember 2008, dengan dikeluarkannya Surat Keputusan (SK)
Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Tahun 2008.
“Jumlah kelas saat itu delapan ruangan. Kelas 1
s.d. 3 mendapatkan dua kelas, serta kelas 4 dan 5 masing-masing satu
kelas,” ucap Dadang.
SIKK pada awal pembukaan tahun pelajaran 2008/2009
belum memiliki gedung sekolah sendiri. Namun, pada tahun 2014
pemerintah RI dapat mewujudkan impian SIKK menempati gedung milik
sendiri, dan diresmikan secara langsung oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud). SIKK berlokasi di Jalan 3B Nomor 6 KKIP Selatan
Dua, Industrial Park Kota Kinabalu, Sabah, Malaysia.
SIKK sebagai sekolah Induk pendidikan di Sabah,
Malaysia saat ini memiliki total siswa sebanyak 728 orang yang mengikuti
pendidikan formal, dan 207 Community Learning Center (CLC) melayani
pendidikan non formal setara Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama
yang tersebar di Sabah, Malaysia. CLC memiliki peserta didik lebih dari
9400.
“SIKK sebagai sekolah induk dalam kurun waktu
2009–2014 telah berhasil meluluskan siswa sebanyak 4.686 peserta didik
melalui ujian nasional paket A,” tutur Dadang.
Berbagai prestasi mulai diraih oleh peserta didik
SIKK. Prestasi secara akademik, siswa terbaik SIKK dan CLC telah
mendapatkan program beasiswa dari Pertamina Foundation sebanyak 10
orang, satu orang mendapatkan beasiswa dari SMA Lazuardi Jakarta, dan 22
orang mendapatkan beasiswa dari SMA Permata Insani Islamic School.
“Bahkan saat ini siswa juga ada yang mendapatkan beasiswa dari
Kemendikbud program beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM),” ujar
Dadang.
Berbagai prestasi non akademik pun berhasil diraih
oleh siswa SIKK, salah satunya adalah pada tahun 2014 berhasil meraih
“JUARA UMUM” untuk tingkat Sekolah Indonesia Luar Negeri (SILN) di
Palembang. Medali yang diraih adalah Juara 1 Pidato, Juara 1 Menyanyi
jenjang SD, Juara 1 Menyanyi jenjang SMP, dan Juara 3 Tari Kreasi Baru.
“Paling membanggakan pada tahun 2013 SIKK berhasil
go international melalui Sabah Internatonal Foklore Festival menjadi
juara 3, dan 1 penari dinobatkan menjadi penari laki-laki terbaik,”
pungkas Dadang. (Seno Hartono)
0 komentar:
Posting Komentar